Saturday 2 March 2013

PERSIAPAN PERJALANAN ALAM TERBUKA

Dalam melakukan perjalanan ke alam terbuka kita harus memiliki persiapan dan penyusunan secara matang, dalam kalangan petualang ada rumusan yang sering digunakan yaitu 4W + 1H, yang kepanjangannya adalah
  • Where ?(Dimana ?)
Untuk melaksanakan suatu perjalanan di alam terbuka kita harus mengetahui tempat yang akan kita kunjungi atau dimana tempat yang akan kita digunakan, seperti: gunung, pantai ataukah tempat wisata lainnya.
  • Who ?(Siapa ?)
Apabila kita ingin melakukan perjalanan ke alam terbuka kita harus mengetahui siapa yang akan turut serta dalam perjalanan tersebut, apakah kita akan melakukan perjalanan tersebut sendiri atau dengan berkelompok, contoh: satu kelompok ( 20 orang) terdiri dari 12 Orang anggota penuh (panitia) serta 5 orang anggota muda (peserta).
  • Why ?(Mengapa ?)
Dalam melakukan suatu perjalanan kita harus mengetahui dasar kita melakukan perjalanan tersebut dan ini adalah pertanyaan yang cukup panjang jawabannya dan bisa bermacam, contoh : Untuk melaksanakan pendidikan (DIKLATSAR), rekreasi, ataukah untuk keperluan spiritual, dsb.
  • When ?(Kapan ?)
Setelah kita mengetahui alasan kita melakukan perjalanan tersebut sekarang kita harus menentukan waktu pelaksanaannya dan berapa lama kegiatan itu berlangsung, contoh: 19 Juli 2013 sampai dengan 23 Juli 2003
  • How ?(Bagaimana ?)
Setelah kita mengetahui dimana, siapa, mengapa dan kapan sekarang kita akan bahas bagaimana yang merupakan suatu pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban pertanyaan diatas ulasannya adalah sebagai berikut :
  1. Bagaimana kondisi Tempat ?
  2. Bagaimana cuaca disana ?
  3. Bagaimana perizinannya ?
  4. Bagaimana mendapatkan air ?
  5. Bagaimana pengaturan tugas dan settingan acara (apabila kita melakukannya seara berkelompok) ?
  6. dan masih banyak Bagaimana ?
Dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun rencana kegiatan yang didalamnya mencakup rincian :
  • Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi camp, pembagian waktu dan   sebagainya.
  • Pengurusan perizinan 
  • Pembagian tugas panitia 
  • Persiapan kebutuhan acara 
  • Kebutuhan peralatan dan perlengkapan 
  • Dan lain sebagainya.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kita sudah memiliki gambaran kalkulasi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Ada dua faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya perjalanan alam terbuka, yakni:
  1. Faktor pertama sifatnya intern, artinya datang dari si pelaku perjalanan itu sendiri dan jika faktor intern ini tidak dipersiapkan dengan baik, maka pelaku perjalanan terancam oleh bahaya subyek (subjective danger). Persiapan yang kurang akan mendatangkan bahaya bagi pelaku perjalanan itu sendiri.
  2. Faktor kedua sifatnya ekstern, artinya datang dari luar pelaku perjalanan itu sendiri. Bahaya yang mengancam dari luar ini datang dari obyek perjalanan yang akan dihadapi, sehingga secara teknis disebut bahaya oyek (objective danger), contohnya: hujan, badai, kabut, dinginnya udara, hutan lebat dan sebagainya. Meskipun tidak semudah memperhitungkan faktor intern, namun faktor ekstern ini masih bisa dipehitungkan,

Rencana Perjalanan
Dalam penyusunan rencana perjalanan harus diperhatikan beberapa hal penting yang yakni:
  • Tempat Tujuan
Mencari informasi tentang tujuan perjalanan merupakan tahap paling awal sebelum melakukan sebuah perjalanan. Informasi ini bisa kita dapat melalui literatur, media massa (baik itu dari buku,surat kabar, internet, dsb), penduduk setempat dan orang yang pernah melakukan perjalanan ke tempat tersebut. Adapun informasi yang perlu didapatkan adalah:
  1. Keadaan medan, struktur geologi atau kontur medan serta hambatan-hambatan yang mungkin timbul, misalnya: air, gas racun, dan lain-lain.
  2. Jalur- jalur yang ada, dan mempertimbangkan jalur mana yang akan ditempuh.
  3. Keadaan flora dan fauna yang ada di tempat tersebut.
  • Waktu Perjalanan
Mengetahui waktu perjalanan sangatlah penting, karena ini berguna untuk mempersiapkan makanan yang akan kita bawah nantinya dalam melakukan perjalanan tersebut dan yang perlu diperhatikan lagi adalah keadaan musim dan cuaca pada saat itu karena akan mempengaruhi waktu perjalanan nantinya.
  • Peserta Perjalanan
Selain memilih dan mengetahui anggota/peserta dalam perjalanan, yang perlu diperhatikan juga adalah pembagian kerja tim ketika dalam perjalanan nantinya, karena kerjasama yang baik merupakan faktor yang menentukan keberhasilan perjalanan sebuah perjalanan.

Persiapan Perjalanan
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam melakukan perjalanan ke alam terbuka, yakni :
  • Mental dan Fisik
Kondisi mental yang baik mutlak diperlukan dalam sebuah perjalanan karena dengan memiliki mental yang baik maka kita dapat mengambil keputusan dengan baik dan benar serta orang yang bermental baik tidak mudah tegang dan panik sehingga tidak akan mengambil keputusan-keputusan yang nekat (merugikan diri sendiri ataupun kelompok). Kondisi fisik harus sesuai dengan standar perjalanan yang dihadapi. Latihan fisik yang teratur adalah upaya yang paling tepat dalam rangka standarisasi sebuah perjalanan. Dan perlu diperhatikan juga adalah proses aklimatisasi (penyesuaian suhu tubuh terhadap lingkungan), karena seringkali sebuah perjalanan di alam terbuka akan berhadapan dengan suhu lingkungan yang ekstrim.
  • Pengetahuan dan Keterampilan
Setiap anggota tim harus menguasai pengetahuan dasar hidup di alam terbuka, antara lain navigasi, survival, tali temali dan pertolongan pertama. Jika perjalanan yang dipilih adalah pendakian maka harus dikuasai pengetahuan mountaineering.
  • Administrasi
Administrasi/persuratan yang diperlukan dalam perjalanan kegiatan alam terbuka antara lain:
  1. Surat pengantar dari lembaga terkait, misalnya surat tugas dari lembaga kita disertai dengan persetujuan dari pihak kampus.
  2. Surat izin keluarga
  3. Surat izin kegiatan (seperti: Kepolisian, Kesbang, dsb)
  4. Surat izin masuk kawasan (dari pemerintah setempat).
  • Peralatan
Persiapan peralatan dan perlengkapan merupakan awal perjalanan itu sendiri. Perlengkapan kegiatan alam terbuka umumnya memang mahal, tetapi ini wajar karena perlengkapan itu adalah pelindung keselamatan. Seperti: tenda, kompor (trangia,kompor kupu-kupu, parafin, dll), carriel, SB, raincoat, dan lain-lain.
  • Makanan
Dua unsur gizi merupakan sumber tenaga paling utama adalah hidrat arang dan zat lemak. Hidrat arang memegang peranan penting, sebab jumlah tenaga yang dihasilkan pada waktu pembakaran tubuh per liter oksigen jauh lebih besar daripada jumlah tenaga yang dihasilkan dari pembakaran zat lemak. Pembakaran lemak menjadi kalori juga berjalan lambat, sehingga ada baiknya memakan makanan yang mengandung banyak lemak pada pagi hari agar menghasilkan kalori ketika dibutuhkan di siang hari. Makanan itu misalnya lemak daging, mentega, keju, kuning telur, kacang dan lain-lain. Karbohidrat dapat diperoleh antara lain dari beras, susu, gula-gula, coklat dan sebagainya. Adapun protein, untuk pendaki gunung sebaiknya tidak disuguhkan dalam kadar yang tinggi. Protein yang berlebihan menyebabkan amonia dan asam amino banyak tertimbun di dalam darah sehingga cepat menimbulkan rasa lelah. Amonia dan asam amino yang berlebihan tadi menyebabkan banyak kencing, sehingga cairan banyak yang hilang. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi (kehilangan cairan pada sel-sel tubuh) dan lejar panas (heat exhaustion). Proses pembakaran protein oleh tubuh pun-hanya memberikan energi kurang dari 10 persen dari yang kita butuhkan. Protein antara lain dihasilkan oleh daging, ikan, ayam, putih telur dan sebagainya.
  • Packing
Kenyamanan membawa ransel atau carriel juga tergantung pada pengepakan barang di dalamnya. Ada beberapa prinsip yang harus dipegang dalam pengepakan yakni:
  1. Letakkan barang-barang yang berat di bagian atas dan barang-barang yang ringan di bagian bawah. ini penting dilakukan agar berat seluruh beban jatuh di pundak, bukan di pinggang atau punggung. Bagilah berat itu secara merata di sebelah kiri dan kanan, jangan menyiksa salah satu bahu dengan berat yang tak seimbang.
  2. Letakkan barang-barang yang dibutuhkan dalam perjalanan di bagian atas dan  kelompokkan barang-barang tersebut menurut fungsinya, lalu letakkan bersama-sama menurut tingkat kebutuhannya.
  3. Manfaatkan ruangan dalam ransel atau carriel yang ada seefektif mungkin.
  4. Bawah barang yang memang penting dan dibutuhkan dalam kegiatan tersebut jangan sampai membawah barang yang tidak dibutuhkan dan hanya menyiksa dalm perjalanan seperti, boneka, dsb.
  • Anggaran Biaya
Anggaran biaya harus dirinci secara detail, maka diperlukan salah satu dari tim yang bisa mengatur keluar masuknya uang. Selain debet dan kredit perlu dicantumkan juga dana tidak terduga serta jumlah saldo keuangan.

Laporan Perjalanan
Laporan perjalanan memuat semua hasil perjalanan yang telah dilakukan  mulai dari persiapan sampai kembali dan yang paling penting dari laporan perjalanan adalah evaluasi dari perjalanan tersebut sehingga kita dapat belajar dari kesalahan apabila kita akan melakukan perjalanan diwaktu yang lain




No comments: